4.1 PENGUKURAN NILAI SENTRAL
Ukuran
nilai sentral merupakan salah satu cara menyajikan data dalam bentuk yang
paling ringkas. ukuran nilai sentral yang pada umumnya digunakan adalah rerata
(mean), median dan modus . Nilai
tunggal yang mewakili (representatif) bagi seluruh nilai dalam data dianggap
sebagai rata-rata (averages).
Nilai rata-rata umumnya cenderung terletak
ditengah dalam suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya nilai. Jadi, keseluruhan nilai yang
ada dalam data diurutkan besarnya dan selanjutnya nilai rata-rata dimasukan kedalamnya,
maka nilai rata-rata tersebut mempunyai tendensi (kecenderungan) terletak
diurutan paling tengah atau pusat. Maka nilai rata-rata
sering disebut sebagai ukuran kecenderungan memusat (measures of central tendency).
Pengukuran
nilai sentral dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Un-Group
Data (Data tidak berkelompok)
2. Group Data
(Data berkelompok)
4.2 JENIS-JENIS NILAI SENTRAL
4.2.1 MEAN (NILAI TENGAH)
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah
data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya
data. Mean (Nilai Tengah) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu
data juga merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut
berada pada kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagai
ukuran pemusatan untuk jenis data nominal dan ordinal.
Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya data. Keunggulan dari rata-rata/ Mean yaitu pertama adalah mudah diingat, dipahami, di mengerti, dan di hitung. kedua adalah tingkat perubahan data yang ada tidak terlalu mempengaruhi prosedur perhitungan. dan yang ketiga adalah berdasarkan sampel atau populasi yang ada. Kelemaha dari rata-rata / mean yaitu pertama adalah nilai yang ekstrim sangat besar pengaruhnya. kedua, kelas terbuka sulit ditentukan rata-ratanya.
Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya data. Keunggulan dari rata-rata/ Mean yaitu pertama adalah mudah diingat, dipahami, di mengerti, dan di hitung. kedua adalah tingkat perubahan data yang ada tidak terlalu mempengaruhi prosedur perhitungan. dan yang ketiga adalah berdasarkan sampel atau populasi yang ada. Kelemaha dari rata-rata / mean yaitu pertama adalah nilai yang ekstrim sangat besar pengaruhnya. kedua, kelas terbuka sulit ditentukan rata-ratanya.
Mean di bagi menjadi dua
yaitu mean yang belum dikelompokan dan mean yang sudah dikelompokan.
Rumus :
-
|
Keterangan :
5
|
7
|
8
|
10
|
12
|
15
|
18
|
19
|
19
|
19
|
19
|
20
|
21
|
21
|
22
|
23
|
30
|
30
|
30
|
31
|
31
|
31
|
31
|
32
|
32
|
32
|
32
|
33
|
34
|
36
|
37
|
37
|
37
|
38
|
38
|
41
|
41
|
41
|
41
|
42
|
Tabel
4.1 Urutan Data Accending
|
-
|
Keterangan :
f = Frekuensi kelas tertentu
x = Titik tengah kelas tertentu
n = jumlah item Observasi
No
|
Interval
|
Frekuensi
|
Nilai Tengah
|
F . X
|
|
|
(f)
|
(x)
|
|
1
|
1
– 6
|
1
|
3,5
|
3,5
|
2
|
7
-12
|
4
|
9,5
|
38
|
3
|
13
-18
|
2
|
15,5
|
31
|
4
|
19
-24
|
9
|
21,5
|
193,5
|
5
|
25
– 30
|
3
|
27,5
|
82,5
|
6
|
31
– 36
|
11
|
33,5
|
368,5
|
7
|
37
– 42
|
10
|
39,5
|
395
|
Jumlah
|
40
|
150,5
|
1112
|
|
|
Tabel
4.2 Distribusi Frekuensi
|
-
|
Keterangan :
x = Nilai
tengah kelas dimana U=0
U = Code untuk
kelas tertentu
f = Frekuensi kelas tertentu
Ci = Interval kelas
n = Jumlah item observasi
4.2.2 MEDIAN
Median
adalah menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan
nilainya. Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol
untuk median adalah Md. Dengan median Md, maka 50% dari banyak data
nilainya paling tinggi sama dengan Md, dan 50% dari banyak data nilainya paling
rendah sama dengan Md. Dalam mencari median, dibedakan untuk banyak
data ganjil dan banyak data genap. Untuk banyak data ganjil,
setelah data disusun menurut nilainya, maka median Md adalah data yang terletak
tepat di tengah.
Sifat
nilai median:
-
Median
mudah dihitung dan mudah dimengerti,
-
Dipengaruhi
jumlah observasi,
-
Tidak
dipengaruhi oleh nilai observasi,
-
Sering
dipakai pada distribusi frekuensi yang miring,
-
Digunakan
pada data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif berskala ratio, interval
maupun ordinal,
-
Untuk
menentukan nilai median harus terlebih dahulu diurutkan dan ditentukan posisi
dengan cara : Bila seri pengamatan genap, maka posisi median n/2 dan bila seri
pengamatan ganjil, maka posisi median n+1 / 2.
|
Keterangan :
Lmd =
Tepi kelas bawah kelas median
n =
Jumlah frekuensi data
Fmd = m
Frekuensi kelas median
Fk =
Frekuensi komulatif kurang dari yang sesuai dengan tepi kelas
bawah kelas median
Ci =
Interval kelas
No
|
Interval / Kelas
|
Frekuensi
|
Frekuensi Kumulatif
|
|
1
|
1
– 6
|
1
|
1
|
|
2
|
7
-12
|
4
|
5
|
|
3
|
13
-18
|
2
|
7
|
|
4
|
19
-24
|
9
|
|
|
5
|
25
– 30
|
3
|
19
|
|
6
|
31
– 36
|
11
|
30
|
|
7
|
37
– 42
|
10
|
40
|
|
Jumlah
|
40
|
|
Median
|
Tabel
4.3 Distribusi Frekuensi
|
Menentukan
kelas median :
|
|
|
|
4.2.3 MODUS
Modus adalah nilai yang
memiliki frekuensi terbanyak dalam seperangkat data. Modus untuk data yang
disusun dalam bentuk kelas interval (data berkelompok) bisa ditentukan
berdasarkan nilai tengah kelas interval yang memiliki frekuensi terbanyak. Sifat modus adalah:
-
Tidak
dipengaruhi nilai ekstrim,
-
Digunakan
baik pada data kualitatif (nominal dan ordinal) maupun data kuantitatif
(interval dan rasio).
Rumus untuk modus yaitu :
Cara Mencari d1 = F
Kelas Mo – F Sebelum Kelas Mo
Cara Mencari d2 = F
kelas Mo – F setelah Kelas Mo
Keterangan :
Lmo = Tepi kelas bawah kelas
modus
d1 = selisih frekuensi kelas
modus dengan kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas
modus dengan kelas sesudahnya
Ci =
Interval kelas
No
|
Kelas
|
|
|
1
|
1
– 6
|
1
|
|
2
|
7
-12
|
4
|
|
3
|
13
-18
|
2
|
|
4
|
19
-24
|
9
|
|
5
|
25
– 30
|
3
|
|
6
|
31
– 36
|
11
|
|
7
|
37
– 42
|
10
|
|
Jumlah
|
40
|