Wednesday, July 5, 2017

INTRODUCTION MY BUSSINES "HIJMA BY AYU"


Hijma adalah singkatan dari Hijab dan Makeup, sedangkan ayu adalah nama pemiliknya.
Banyak teman atau saudara merekomendasikan saya agar bisa membuka usaha makeup karena mereka berpikir saya memiliki kemampuan itu,
Saya sangat suka dengan hijab dan perkembangannya yang sangat kita rasakan sekarang, saya ingin berinovasi lagi untuk mengembangkan hijab untuk wanita agar terlihat cantik dan berkarakter,
saya ingin wanita makin terlihat kecantikannya dengan menggunakan produk hijab yang akan saya buat dengan tangan saya sendiri (handmade) // menjual hijab,
Untuk wanita yang akan wisuda, bertunangan, photoshoot atau acara acara lainnya bisa menggunakan jasa makeup dan hijab Hijma by ayu, yang bisa di sesuaikan dengan keinginan customer (hijab bisa di sewa dan sudah termasuk pernah pernik yang di perlukan) jasa Makeup,
 Untuk melihat hasil makeup dan hijab do nya bisa follow instagram @hijmabyayu ya !!

Monday, July 3, 2017

makalah konsepsi akuntansi perbankan



BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

            Jika berbicara mengenai akuntansi tak sedikit dari kita langsung tertuju pada sebuah perusahaan. untuk memahami akuntansi, maka kita harus mengetahui konsep dasar akuntansi terlebih dahulu. Konsep merupakan pernyataan. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungannya  akan sangat dipengaruhi  oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, kondisi ekonomi, politik dan sebagainya. pengertian dan definisi akuntansi pun sampai saat ini sangat beragam, namun inti dan tujuannya sama, yaitu sama-sama berfungsi sebagai sistem informasi mengenai keuangan suatu perusahaan, lembaga ataupun organisasi dan biasanya akuntansi menyajikan suatu data atau informasi tentang keuangan yang biasanya berbentuk laporan keuangan. Akuntansi memiliki jalur yang sangat luas, tidak hanya berkecimpung dalam perusahaan saja. Lembaga perbangkan pun telah banyak menggunakan sistem akuntansi dalam kegiatannya.

1.2      Rumusan Masalah


a.       Apa yang dimaksud dengan Akuntansi ?
b.      Apa yang dimaksud dengan kerangka konseptual akuntansi ?
c.       Apa tujuan pokok akuntansi ?
d.      Apa yang dimaksud dengan konsep dasar pelaporan ?
e.       Apa saja prinsip dari akuntansi ?
f.       Apa saja asumsi dan konsep dasar akuntansi ?
g.      Apa saja kendala atau keterbatasan akuntansi  ?

1.3    Tujuan dan Manfaat Pembahasan

a.       Untuk dapat mengetahui pengertian dari akuntansi baik itu secara umum maupun perbankan
b.      Untuk dapat mengetahui kerangka konseptual akuntansi
c.       Untuk dapat mengetahui tujuan pokok dari akuntansi
d.      Untuk dapat mengetahui  konsep dasar pelaporan
e.       Untuk dapat mengetahui prinsip dari akuntansi
f.   Untuk dapat mengetahui asumsi dan konsep dasar akuntansi
g.      Untuk dapat mengetahui apa saja kendala dan keterbatasan dari akuntansi










BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Akuntansi

            Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
            Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
            Akuntansi Perbankan adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran atas seluruh transaksi yang terjadi di dalam bank yang hasilnya berupa laporan keuangan.Laporan keuangan bank merupakan bentuk pertanggung jawaban manajemen bank terhadap pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank.

2.2  Kerangka Konseptual Akuntansi

            Kerangka konseptual akuntansi adalah suatu system pertalian yang erat (koheren) dari tujuan dan konsep-konsep dasar yang saling berhubungan dan saling mengarahkan terciptanya prinsip-prinsip yang konsisten serta menggambarkan sifat, fungsi, dan keterbatasan akuntansi beserta laporan keuangan. Sebagai konsep, tentu akan memberikan manfaat bagi perkembangan akuntansi atau sebaliknya perkembangan akuntansi yang memberikan manfaat bagi konsep dasar akuntansi. Oleh karena itu dalam menghadapi persoalan akuntansi hendaknya dapat dikembalikan pada konsep dasarnya.
            Kerangka konseptual akuntansi menjadi sangat penting dipahami, mengingat dengan kerangka ini akan dapat dirumuskan prinsip-prinsip akuntansi yang dapat menjadi acuan bagi para pemakai informasi akuntansi dan selanjutnya hal ini akan mendasari praktik akuntansi. Di samping itu, sebagai kerangka dasar setiap perubahan ataupun perkembangan akuntansi yang sulit dipecahkan, maka harus dilandasi kerangka konseptual ini dalam setiap memecahkan masalah-masalah yang berkembang dan berkaitan dengan akuntansi tersebut.
            Kerangka konseptual akuntansi dibangun dari tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah tujuan pokok akuntansi, tingkatan kedua adalah konsep dasar pelaporan yang terdiri dari karakteristik informasi dan elemen laporan keuangan. Tujuan pokok dan konsep dasar pelaporan tersebut selanjutnya digunakan pada tingkatan ketiga yaitu menyusun pedoman pelaksanaan. Pedoman pelaksanaan ini harus memperhatikan asumsi, prinsip dan kendala.

2.3 Tujuan Pokok Akuntansi

            Tujuan pokok akuntansi adalah tujuan umum laporan keuangan yaitu memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Untuk dapat menyampaikan informasi tersebut harus menggunakan alat atau media berupa laporan keuangan. Secara khusus laporan keuangan harus mencapai tujuan memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi aktiva, hutang dan modal beserta prubahannya, sehingga dapat digunakan untuk menaksir prospek arus kas, kondisi keuangan, prestasi, dan potensi perusahaan atau bank dalam menghasilkan laba. Di samping itu dapat menjelaskan bagaimana dana diperoleh dan digunakan.

2.4 Konsep Dasar Pelaporan

   Dalam memahami konsep pelaporan terlebih dahulu perlu menjawab pertanyaan mengapa akuntansi diperlukan (ini menyangkut tujuan) kemudian bagaimanakah mencapai tujuan tersebut (pedoman pelaksanaan). Konsep dasar pelaporan merupakan penghubung antara pedoman pelaksanaan dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam konsep ini harus mampu menjelaskan karakteristik atau mutu informasi dan elemen-elemen yang akan disajikan dalam laporan keuangan sehingga fungsi akuntansi sebagai penyedia jasa informasi dapat menentukan: kepada siapa informasi tersebut ditujukan, tipe-tipe informasi yang dibutuhkan, dan bagaimanakah karakteristik informasi yang dibutuhkan. Dengan demikian tujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak dapat dipenuhi.
2.4.1 Karakteristik Mutu Informasi Akuntansi
            Pemilihan metode akuntasi, tipe informasi dan format informasi yang diperlukan akan menentukan nilai kegunaan informasi bagi pengambil keputusan. Untuk itu informasi yang disajikan harus informasi yang baik dan memberikan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh/menyajikan informasi tersebut. Pemakai harus dapat merasakan kadar kemampuan dan arti pentingnya infomasi yang diterimanya. Informasi yang dapat dimengerti adalah informasi yang mempunyai sifat relevansi dan reliabilitas, memiliki daya banding, dan konsisten. Pola hubungan informasi yang dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan tercermin dalam hirarki kualitas informasi akuntansi seperti gambar berikut.
2.4.2  Elemen-Elemen Laporan Keuangan
            Elemen pokok laporan keuangan terdiri dari aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Tugas akuntansi adalah untuk mengikuti, mengukur, dan mengkomunikasikan perubahan-perubahan dan perkembangannya. Elemen pokok ini telah berlaku umum di dunia usaha dan setiap elemen saling terkait dengan elemen. Lantas apa yang dimaksud dengan elemen tersebut?
1)      Aktiva adalah manfaat ekonomi yang dinyatakan untuk sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan, yang meliputi barang dan hak-hak yang memberikan manfaat di masa yang akan datang dan didapat dari transaksi-transaksi atau peristiwa yang terjadi di masa lalu.
2)      Hutang atau kewajiban adalah pengorbanan sumber ekonomis yang mungkin di masa yang akan datang yang timbul dari kewajiban entitas tertentu pada saat ini, untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas yang lain de masa mendatang sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa di masa lampau.
3)      Modal adalah jumlah uang yang dinyatakan untuk sisa hak atas aktiva perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajibannya. Modal merupakan hak atas aktiva perusahaan yang melekat pada pemiliknya.
4)      Pendapatan adalah jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban (atau kombinasi keduanya). Pendapatan timbul dari aktivitas penjualan barang atau jasa, penyerahan jasa dan aktivitas lainnya yang mengakibatkan diperolehnya pendapatan atau laba bagi perusahaan.
5)      Biaya adalah jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan kwajiban. Biaya ini timbul dari kegiatan-kegiatan  pembuatan atau pengadaan barang dan jasa, dan lain-lain kegiatan usaha memperoleh pendapatan dalam suatu periode.
6)      Laba adalah selisih lebih antara pendapatan di atas biaya dalam suatu periode, dan disebut rugi apabila terjadi sebaliknya.

2.5 Prinsip Akuntansi

            Prinsip akuntansi adalah dalil atau dokrin untuk mengawasi suatu system atau aktivitas tertentu yang telah diterima kebenarannya. Prinsip akuntansi bukan merupakan kebenaran yang hakiki dalam bidang akuntansi, karena pada hakekatnya akuntansi selalu berkembang dan selalu berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan-perubahan nilai-nilai yang terjadi di masyarakat. Prinsip akuntansi dapat bersifat tertulis maupun tidak tertulis sebagai akibat yang timbul dari pengalaman yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyajikan informasi keuangan.
            Penggunaan prinsip akuntansi menjadi sangat penting agar ada kesamaan dalam hal cara, metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan, bersifat netral, dan dapat diperbandingkan. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a)   Prinsip Harga Perolehan
            Dalam ini ditekankan bahwa aktiva, hutang, modal, penghasilan, dan biaya hendaknya dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang bertransaksi. Penggunaan prinsip ini didasari bahwa harga tersebut ditentukan secara obyektif, jumlahya sudah diketahui dan dapat diuji kebenarannya melalui bukti-bukti transaksi. Pengukuran harga historis adalah melalui jumlah kas atau yang ekuivalen.
b)   Prinsip Realisasi Penghasilan
            Prinsip ini pada dasarnya mencakup pengertian, pengukuran, dan pengakuan penghasilan. Penghasilan adalah setiap pertambahan aktiva atau penurunan hutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu. Pengukuran penghasilan dapat ditentukan melalui jumlah kas atau ekuivalennya, jumlah aktiva yang diterima dan jumlah penurunan hutang. Kemudian pengakuan penghasilan pada prinsipnya berdasarkan realisasi penghasilan. Realiasasi penghasilan dapat ditentukan berdasarkan justifikasi bahwa barang  atau jasa telah tersedia dan jumlahnya sudah diketahui secara pasti.
            Dalam kaitannya dengan pengakuan penghasilan, maka timbul beberapa metode pengakuan penghasilan, yaitu pertama pada saat penjualan barang atau jasa. Kedua adalah pengakuan penghasilan dapat dilakukan pada saat sebelum melakukan penjualan. Ketiga adalah pengakuan penghasilan didasarkan pada saat penerimaan kas.
c)    Prinsip Mempertemukan Pendapatan dan Biaya
            Prinsip ini menghendaki bahwa  hasil aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang diluangkan dalam laporan keuangan merupakan hasil dalam periode yang sama. Pendapatan dan biaya harus sesuatu hal yang terjadi dalam waktu yang sama. Untuk dapat mempertemukan pendapatan dan biaya dalam periode yang sama maka diperlukan metode pengakuan pendapatan dan biaya. Pengakuan tersebut bisa menggunakan dasar waktu (accrual basis).
d)   Prinsip Obyektif
       Prinsip ini memberikan pengertian bahwa laporan keuangan yang dihasilkan haruslah didasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti-bukti transaksi yang obyektif. Bukti transaksi yang obyektif dapat diperoleh bila transaksi yang dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang bertransaksi, serta didukung oleh pengawasan dan pengendalian intern yang baik.
e)    Prinsip Pengungkapan Penuh
       Laporan keuangan hendaknya dapat memberikan semua informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi interprestasi dan pengambilan keputusan para pemakainya. Untuk mencapai ini maka laporan keuangan harus disusun secara baik sesuai dengan standar akuntansi yang disepakati umum, menggunakan istilah-istilah yang tepat, memberikan catatan tamabahan, memberikan lampiran, catatan kaki, dan sebagainya.
f)    Prinsip Konsistensi
       Prinsip ini pada dasarnya mengatakan bahwa laporan keuangan tersebut harus mempunyai daya banding. Daya banding ini untuk perusahaan-perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda atau dalam perusahaan yang berbeda untuk periode yang sama. Daya banding laporan keuangan akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan diterapkan sebelumnya. Konsistensi ini bukanlah harga mati, artinya pada kasus tertentu tidak cocok dengan kondisi saat ini, maka perusahaan dapat mengganti metode tersebut asalkan perusahaan menjelaskan tentang perubahan metode tersebut dan pengaruh penggunaan metode tersebut angka-angka dalam laporan keuangan.

2.6 Asumsi dan Konsep Dasar Akuntansi

            Untuk memahami akuntansi harus mengetahui konsep dasar akuntansi. Konsep merupakan pernyataan. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungannya  akan sangat dipengaruhi  oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, kondisi ekonomi, politik dan sebagainya. Konsep ini dapat juga dikatakan sebagai asumsi dasar dalam akuntansi. Asumsi dasar ini terutama dalam menyusun prinsip akuntansi. Prinsip akuntansi disusun dengan memperhatikan tujuan laporan keuangan, keadaan perekonomian, keadaan politik, perundang-undangan, dan sebagainya yang berkaitan dengan dunia usaha. Sering terjadi kesulitan untuk membedakan antara konsep dengan prinsip akuntansi. Sedangkan konsep dasar akuntansi tersebut antara lain meliputi:
a.   Kesatuan Usaha (Business Entity)
                  Dalam konsep ini diasumsikan bahwa perusahaan merupakan kesatuan usaha yang terpisah dengan pemiliknya dan akuntansi memandang dari segi perusahaannya. Laporan keuangan yang disusun adalah laporan keuangan perusahaan, bukan laporan keuangan pemilik. Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama yang dijadikan pertimbangan untuk membebankan pada satuan ekonomi tersebut yaitu kewajiban mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan kepada pihak-pihak berkepentingan.
b.   Kesinambungan (Going Concern)
            Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas dan akan berlangsung secara terus-menerus. Asumsi ini akan memberikan dukungan yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehannya dan bukan  atas dasar nilai kontan aktiva tersebut atau nilai yang direalisasikan pada saat likuidasi.
c.   Periode Akuntansi
            Konsep ini menjelaskan bahwa rugi dan laba perusahaan baru dapat diketahui setelah perusahaan baru dapat diketahui setelah perusahaan dilikuidasi atau dengan kata lain bahwa tingkat kesuksesan suatu perusahaan hanya dapat diketahui pada saat  perusahaan menghentikan usahanya dan mencairkan seluruh hartanya menjadi kas. Namun demikian, pada kenyataannya keputusan manajemen banyak dilakukan selama berlangsungnya kegiatan perusahaan. Untuk mengambil keputusan ini perlu ada informasi. Disinilah laporan keuangan perlu disusun sebagai sumber informasi. Penyusunan laporan keuangan periodik ini beranggapan bahwa umur kegiatan perusahaan yang tidak terbatas tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan perusahaan dari beberapa periode yang tidak terbatas ini selanjutnya disebut periode akuntansi.
d.   Pengukuran Dalam Nilai Uang
            Penyelenggaraan akuntansi beranggapan bahwa mata uang adalah alat pengukur yang berlaku umum terhadap semua kegiatan ekonomi. Penggunaan satuan mata uang (rupiah) didasarkan pemahaman bahwa mata uang mempunyai nilai yang tetap. Bila asumsi ini tidak dipenuhi maka fungsi laporan keuangan sebagai media informasi akan berkurang nilainya.
e.   Penetapan Beban dan Pendapatan
            Penentuan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan metode akrual, yaitu dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya, bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang. Penentuan laba periodik menyangkut dua masalah yaitu: pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan tersebut.

2.7 Kendala atau Keterbatasan Akuntansi

            Dalam menyajikan informasi yang memiliki karakteristik mutu, maka akan dihadapkan pada kendala-kendala yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kendala primer dan kendala sekunder.
a.  Asas Manfaat dan Biaya
            Untuk mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan informasi akuntansi diperlukan biaya. Para pemakai harus mempertimbangkan biaya untuk menghasilkan informasi tersebut. kesulitannya adalah tidak semua manfaat informasi dapat diukur atau dibuktikan. Manfaat informasi tersebut dapat dirasakan oleh pihak penyaji dalam bentuk efisiensi pengendalian dan oleh para pemakai dalam bentuk alokasi sumber-sumber ekonomi, jumlah pajak yang dibayar, ketaatan tehadap regulasi. Semua ini kadang sulit dikuantitatifkan. Sedangkan biaya untuk pengadaan informasi umumnya mudah dikuantitatifkan.
b.  Asas Materialitas
            Asas ini mengemukakan bahwa transaksi-transaksi dan lain-lain peristiwa yang tidak penting /kurang berarti terhadap kegiatan ekonomi perusahaan adalah tidak harus dilakukan secara konsekuen dengan prinsip-prinsip akuntansi. Perlakuan seperti ini dapat diterima karena informasi yang tidak materialitas tidak cukup berarti atau tidak dapat mempengaruhi keputusan ekonomi para pemakainya. Kesulitan mengukur materialitas menjadi kendala, mengingat materialitas sangat tergantung pada pengaruh atau akibatnya kepada para pemakainya.
c.   Asas Konservatif
            Asas ini erat kaitannya dengan risiko ketidakpastian di masa yang akan datang. Asas ini mencerminkan kehati-hatian dalam hal mengakui adanya pendapatan dan biaya sehingga terhindar dari kemungkinan risiko yang akan timbul di masa yang akan datang. Dalam kaitannya dengan pengakuan dan penilaian pada asas ini terdapat empat macam yaitu:
1.      Pengakuan dan penilaian penghasilan
2.      Dalam hubungannya dengan pengakuan biaya
3.      Dalam hubungannya dengan laba, maka laba harus diakui pada saat realisasi
4.      Dalam hubungannya dengan pengakuan kerugian
d.  Kebiasaan-Kebiasaan Dalam Dunia Bisnis
            Dalam praktik akuntansi secara nyata lebih menginginkan kepraktisan dan aspek kegunaan, sehingga sering dijumpai penyimpangan-penyimpangan terhadap prinsip-prinsip akuntansi. Hal ini masih bisa diperkenankan karena setiap jenis usaha mempunyai karakteristik  dan spesifikasi tersendiri. Badan usaha tersebut tidak selalu menerapkan akuntansi secara konseptual. Hal ini menjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai dengan karakteristik mutu pelaporan.


BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Pada dasarnya untuk Kerangka konseptual akuntansi dibagun  dari tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah tujuan pokok akuntansi, tingkatan kedua adalah konsep dasar pelapaoran yang terdiri dari karakteristik informasi dan elemen laporan keuangan. Tujuan pokok dan konsep dasar pelaporan tersebut selanjutnya digunakan pada tingkatan ketiga yaitu menyusun pedoman pelaksanaan. Pedoman pelaksanaan ini harus memperhatikan asumsi, prinsip dan kendala.
            Elemen pokok laporan keuangan terdiri dari aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.Tugas akuntansi adalah untuk mengikuti, mengukur dan mengkomunikasikan perubahan-perubahan dan perkembangannya. Elemen pokok ini telah berlaku umum di dunia usaha dan setiap elemen saling terkait dengan elemen.
Konsep dasar akuntansi antara lain meliputi:
1.      Kesatuan Usaha
2.      Kesinambungan / going concern
3.      Periode Akuntansi
4.      Pengukuran Dalam Nilai Uang
5.      Penetapan Beban dan Pendapatan
6.      Penentuan laba periodik.

3.2  Penutup

Alhamdulillah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT  makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami sampaikan melalui tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini maka kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran-saran ataupun kritikan yang bermanfaat bagi yang membaca makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA

Dr. Taswan, S.E.,M.Si. Akuntansi Perbankan. Edisi ketiga. UPP STIM YKPN, Semarang,2012

Profile Garuda Food Group





PROFILE

Garuda Food Group berawal dari PT. Tudung, didirikan di Pati, Jawa Tengah pada tahun 1958 dan bergerak di bisnis tepung tapioka. Pada tahun 1979 PT. Tudung berubah nama menjadi PT. Tudung Putra Jaya (TPJ). Pendiri perusahaan adalah mendiang Darmo Putra, mantan pejuang yang memilih menekuni dunia usaha setelah bangsa Indonesia merdeka.
Garuda Food adalah perusahaan makanan dan minuman di bawah kelompok usaha Tudung (Tudung Group). Selain Garuda Food, Tudung Group juga menaungi SNS Group (PT. Sinar Niaga Sejahtera) bergerak di bisnis distribusi logistik, PT. Bumi Mekar Tani (BMT) fokus di bidang plantationas, PT. Nirmala Tirta Agung (NTA) bisnis air minum dalam kemasan kaleng bermerek Prestine, dan Global Solution Institute (GSI) bergerak di bidang pelayanan jasa pelatihan, seminar, event organizer, dan konsultasi manajemen.
Pada awal 1978 TPJ mulai menjual hasil produksi kacangnya dengan merek Kacang Garing Garuda yang belakangan dikenal dengan sebutan ringkas Kacang Garuda. Kacang Garuda memperoleh berbagai penghargaan sebagi berikut: Indonesian Customer Satisfaction Awards (ICSA) kategori kacang bemerek delapan kali berturut- turut (2000- 2007), Superbrands (2003), Top Brands For Kids (2004), Indonesian Best Brand Award (IBBA, 2004- 2007), dan Top Brand (2007).
Tatkala perekonomian nasional tengah dihantam krisis ekonomi, Desember 1997 Garuda Food Group mendirikan PT. Garuda Food Jaya yang memproduksi biskuit bermerek Gery.  Pada tahun 1998 Garuda Food Group mengakuisisi PT.Triteguh Manunggal Sejati (TRMS), produsen jelly dan meluncurkan produk jelly bermerek Okky dan Keffy.
Pada tahun 2000 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sepakat menggabungkan TPJ, Garuda Food Putra Putri Jaya, dan Garuda Food Jaya dalam satu nama yaitu : PT. Garuda Food Putra Putri Jaya (GPPJ).
Pada akhir 2002 TRMS meluncurkan produk minuman Jelly bermerk Okky Jelly Drink sekaligus babak baru Garuda Food masuk ke bisnis minuman (beverages). Prestasi Okky Jelly dibuktikan dari keberhasilan meraih Top Brand For Kids (TBK) Award 2004 untuk kategori Jelly. Di samping TBK, Okky Jelly juga berhasil meraih IBBA (2004- 2007) dari majalah Marketing bekerja sama dengan Frontier.
Pada tahun 2005 Garuda Food meluncurkan sebuah inovasi baru dalam ranah minuman kemasan berupa teh kemasan cup yang diberi merek Mountea. Hingga tahun 2011, Mountea telah memperoleh sejumlah penghargaan seperti Indonesia Best Brand Award, dll.



VISI DAN MISI
Visi :
“Menjadi salah satu perusahaan terbaik di industry makanan dan minuman di Indonesia dalam aspek profitabilitas, penjualan, dan kepuasan konsumen melalui karya yang kreatif dari seluruh karyawan yang kompeten “.
Misi :
a.      Memuaskan konsumen dengan menyediakan produk- produk makanan dan minuman      berkualitas.
b.      Membentuk komunitas karyawan untuk tumbuh bersama dan mengembangkan kualitas kehidupan, lingkungan kerja, dan pekerjaan para karyawan.
c.       Menciptakan kemanfaatan jangka panjang yang berkesinambungan dalam hubungan antara perusahaan dengan seluruh mitra usaha.
d.      Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dengan menjalankan etika bisnis dan pengelolaan perusahaan yang baik.

PHILOSOPHY
1.      Manusia Nilai
Untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan yang meliputi: Kebenaran, Perilaku Benar, Cinta, Non-Kekerasan, dan Perdamaian. Tidak melanggar larangan agama. Ketulusan dan harmoni dalam berpikir, berbicara dan mengambil tindakan.
2.      Etika Bisnis
Menggunakan norma etika yang berlaku di masyarakat dalam interaksi dan pengelolaan lingkungan bisnis sehingga ada akhirnya akan "saling menguntungkan yang berkelanjutan". Juga memperhatikan berbagai masalah yang muncul dalam misi bisnis Garudafood ini walaupun secara formal ini bukan tanggung jawab mereka.
3.      Persatuan Melalui Harmony
Untuk menjaga keharmonisan dan kesatuan dengan komunitas bisnis internal (karyawan dan pemegang saham). Untuk menjaga keseimbangan dan harmoni antara aspek bisnis dan aspek lainnya.
4.      Kecepatan dan Leading Change
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kecepatan dalam cara berpikir dan cara bertindak. Untuk melembagakan perubahan dengan benar dan mempertahankan cakap sehingga akan ada nilai tambah bagi perusahaan dengan kekuatan teknologi sebagai pilar.

5.      Bekerja Cerdas dalam Belajar Budaya
Rajin, tekun, serius dan konsisten dalam satu karya yang terlibat di dalamnya Menekankan proses kerja cepat, sistematis dan akurat. Selalu meningkatkan metode dan kualitas kerja melalui pengembangan diri dalam budaya belajar terus menerus dipelihara oleh dan bersama dengan perusahaan.

THE MANAGEMENT
Board of Commissioners & Directors


PRESTASI
Garuda Kacang dan Okky Jelly Drink Pelanggan Satisfaction Award Meraih Indonesia (ICSA) 2011
2011 - Merek Tahap Penghargaan Top 2
2011 - Firman Penghargaan Mouth Pemasaran
2011 - Satria Penghargaan
2011 - Indonesian Best Brand Award
2011 - Top Brand for Kids
2011 - Top Brand Award
2010 - Rekor Bisnis
2010 - Top Brand Award
2010 - Top Brand for Kids
2010 - Firman Penghargaan Mouth Pemasaran
2010 - Anugerah Produk Asli Indonesia (APAI)
2009 - Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA)
 2009 - Indonesian Best Brand Award
       2009 - penghargaan Pemasaran
2009 - Anugerah Produk Asli Indonesia (APAI)
2009 - Top Brand for Kids
2008 - Anugerah Produk Asli Indonesia (APAI)
2007 - Top Brand Award
2006 - Champions The Dream Team
2006 - Marketing Award
2004 - 2006 - Indonesian Best Brand Award (IBBA)
2003 - 2006 - CEO Paling Dikagumi oleh Majalah Warta Ekonomi
2000 - 2006 - Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA)
2005 - Penghargaan Marketer Muda
2004 - Ernst & Young Entrepreneur of The Year
2003 - 2004 - Superbrands
2003 - Top Brand for Kids
2003 - Pengusaha Agribisnis Penghargaan

DISTRIBUTION NETWORK
Sebagai divisi distribusi Grup GarudaFood, SNS memiliki banyak jumlah depot yang melayani ratusan ribu outlet pelanggan di seluruh Indonesia. Dalam rangka memperluas jaringan, SNS juga bekerja sama dengan distributor sub utama yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
SNS mengembangkan jaringan dengan menyediakan perusahaan patungan dengan perusahaan distribusi di daerah, dan sampai sekarang cabang dan depot SNS tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan jaringan distribusi yang luas nya, sejak 1994 SNS telah menjadi salah satu distributor FMCG terbaik untuk makanan dan minuman kategori.

BAGAN PERUSAHAAN GARUDAFOOD

 
PRODUK
1.      BY FOOD BRAND
a.      Biscuit
a)      Berrygood Waffle
b)      Gery Saluut Malkist
c)      Gery Malkist
d)      Berrygood Berry Jam
e)      Hollanda Butter Cookies
f)       Gery O’donuts Chocomilk
g)      Gery O’donuts
h)      Tory Cheese Crackers
i)        Gery Rice Cracker Cheese Flavour
j)        Gery Rice Cracker
k)      Gery Assorted
l)        Tory Cheese Cracker
m)   Gery Eggroll
n)      Gery Wafer Cream
o)      Gery Wafer Stick dan Stick Coklat
p)      Gery Butter Cookies
q)      Chocolatos Gold Edition
r)       Gery Wafer Piramid
s)       Gery Wafelatos with Chocolate Topping
t)       Gery Wafelatos
u)      Enrob Wafer Cream Saluut
v)      Gery Enrob Wafer Stick Cokluut
w)    Tory Cheeselatos
x)      Hollanda Butter Cookies
b.      Confectionery
a)      Gery Dipstick Tray
b)      Gery Chocolate Cheese Pasta
c)      Gery Pasta Coklat
d)      Gery Meses
e)      Okky Jelly Ice Stick
f)       Gery Bischoc
g)      Gery Chocolate Rice Crispy
h)      Ting Ting Original
c.       Snack
a)      Toya Toya Berries
b)      Toya Toya Chocolate Stick
c)      Toya Toya Chocolate
d)      Toya Toya Banana Chocolate
e)      Kacang Kulit Garuda
f)       LEO Nacho Cheese Corn Crisps
g)      LEO Cassachips Chicken Onion Flavor
h)      LEO Cassachips Chicken Black Pepper Flavor
i)        Garuda Roasted Flavored
j)        Roasted Three Kernels – Biga
k)      Leo Seaweed
l)        LEO Original Chicken Flavor
d.      Functional Drink
Super O2
e.      Dailly (Liquid Milk)
a)      Clevo White Choco
b)      Clevo Strawberry Flavor
c)      Clevo Chocolate Flavor

2.      BY BEVERAGES BRAND
a.       Juice & Fruit Flavour Drink
a)      OKKY Koko Drink
b)      OKKY Jelly Drink Blackcurrant
c)      OKKY Jelly Drink Apple
d)      OKKY Jelly Drink Orange
e)      OKKY Jelly Drink Guava
f)       OKKY Jelly Drink Manggo
b.      Jelly Milk Drink
a)      Jell-O Blast Chocolate
b)      Jell-O Blast Choco Raspberry
c.       Tea Based
a)      Mountea Apple
b)      Mountea Blackcurrant
c)      Mountea Guava
d)      Mountea Strawberry
e)      Mountea Sweet Tea
d.      Coffee Based
Kopyes

3.      BY BASIC FOOD
a.      Beras Setra Ramos
b.      Beras Pandan



Sebelum menapakan jejaknya di pasar modal pada tahun 2012, PT. Garudafood akan menguatkan mitra strategisnya sepanjang tahun ini. Hal tersebut disampaikan oleh Sudhamek AWS., selaku Direktur Utama PT. Garudafood saat ditemui di sela-sela peluncuran sebuah majalah baru di Grand Indonesia kempinski, Jakarta.
Mitra strategis yang saat ini dikejar oleh Garudafood adalah produk minuman. Sudhamek belum bisa mengatakan pihak mana yang saat ini sedang dijajakinya untuk menjadi mitra strategis tersebut.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, PT. Garudafood berencana memasuki pasar modal di tahun 2012, namun sampai saat ini, PT. Garudafood masih belum bisa mengatakan berapa banyak bagian yang akan dilepas tersebut. Sudhamek mengatakan bahwa pihaknya sampai saat ini sedang menyiapkan semua hal yang berkaitan dengan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).
Sampai saat ini PT. Garudafood sedang pilih-pilih rekanan untuk bisa menerbitkan saham perdana di tahun 2012. Sampai dengan saat ini sudah ada beberapa pihak yang siap untuk menjadi rekanan dalam menerbitkan saham.
Target pendapatan Garuda Food sepanjang tahun ini, dikatakan oleh Sudhamek akan mencapai angka Rp. 5 triliun. Sebagai acuan, pada tahun 2009, total pendapatan perusahaan yang diperoleh adalah sebesar Rp 4,1 triliun. Ketika ditanya tentang laba bersih yang dicapai sepanjang se-mester pertama tahun ini, dia tidak bisa menyebutkan angka pastinya.
Secara umum PT. Garudafood menargetkan penjualan mencapai Rp. 20 triliun pada 2015 melalui ekspansi pasar di dalam dan luar negeri. Untuk pangsa pasar eskpor, produk makanan dan minuman olahan Garudafood sudah merambah China dan India.
PT. Garudafood optimistis bisa mencapai pertumbuhan penjualan tahun ini menjadi sebesar Rp. 5 triliun dari pencapaian di 2009 sebesar Rp. 4,1 triliun. Ke depankan menjadi Rp. 20 triliun pada 2015.
Penetapan target penjualan untuk lima tahun ke depan didasarkan pada tren pertumbuhan bisnis Garudafood selama 20 tahun terakhir. Apalagi dalam beberapa tahun tearakhir juga didukung dengan membaiknya kondisi ekonomi makro.
Begitu pula terkait perkembangan ekonomi global, Sadhamek optimistis pertumbuhan ekonomi dunia akan meningkat tajam dari -1,1 "ipada 2009 menjadi 3,1 % pada 2010. Pemulihan ekonomi juga terjadi di hampir seluruh negara, dan Indonesia sendiri mematok pertumbuhan ekonomi 5,5 % pada 2010.
Berbagai upaya dilakukan, khususnya dengan strategi yang bertumpu pada pengembangan sumber daya manusia. Ini akhirnya menjadi keunggulan kompetitif Garudafood untuk memenangkan persaingan bisnis makanan dan minuman di dalam negeri. Prospek bisnis makanan dan minuman di Indonesia masih potensial, dan ini ditunjang dengan membaiknya pasar internasional.
Saat ini, Garudafood masuk dalam lima besar industri makanan dan minuman di dalam negeri. Berdasarkan daia gabungan pengusaha makanan dan minuman Seluruh Indonesia, industri makanan dan minuman nasional tumbuh 6% pada 2009, sedangkan Garuda Food sendiri berhasil tumbuh 16%.
PT. Garudafood menargetkan penjualan Rp. 20 triliun pada 2015. Target tersebut akan dikejar melalui peningkatan penjualan di pasar dalam negeri. Selain itu, ekspor atau ekspansi di negara-negara Asia terutama China dan India juga akan terus digenjot.
Penetapan target tersebut didasarkan pada tren pertumbuhan bisnis GarudaFood selama 20 tahun terakhir dan indikator makroekonomi yang terus membaik, kata CEO Garudafood Group Sudhamek AWS. Target lain yang dipatok Garudafood adalah menjadi industri makanan dan minuman menempatkan diri sebagai perusahaan dua terbaik di bisnis makanan dan minuman nasional.
Komisaris utama Garudafood Dorodjatun Kuntjoro Djakti menambahkan, saat ini perusahaannya telah masuk dalam 5 besar industri makanan dan minuman nasional. Ia pun mengungkapkan optimisme serupa lantaran pertumbuhan Garudafood yang berada diatas rata-rata industri nasional tahun lalu. Dorodjatun bilang, berdasarkan data GAPMMI, industri mamin tumbuh 6% tahun lalu. Pada saat yang sama kami berhasil tumbuh 16% atau jauh diatas rata-rata, tandas Dorodjatun.
Guna mencapai target tersebut Garudafood tetap fokus pada kategori inti bisnis makanan dan minuman dengan pasar dalam negeri khususnya middle class sebagai fokus utama. Selain itu Garudafood juga berniat makin ekspansif di pasar internaiomal serta penetrasi ke kategori bisnis baru yang terlihat potensial pertumbuhannya.
Prospek Indonesia masih sangat bagus, potensi pasar domestik kelas menengah ada setidaknya 30 juta orang dari total masyarakat, kata Dorodjatun. India dan China juga masih jadi pasar potensial kami hingga beberapa tahun ke depan, jadi tak ada alasan untuk tak optimis, timpal Sudhamek.
Untuk membidik kelas menengah dengan pendapatan yang juga terbatas, Dorodjatun bilang perusahaannya akan berinovasi dalam pengemasan. Kami bisa memodifikasi ukuran kemasan yang lebih kecil sehingga harga jual terjangkau, kata dia. Sementara untuk menghadapi produk asing sekaligus memenangkan persaingan dalam negeri Garudafood akan lebih mengedepankan cita rasa lokal. Cita rasa lokal yang kuat akan jadi non tarif barrier yang handal juga, imbuh Dorodjatun.
Garudafood yang tahun ini genap 20 tahun kini memiliki sekitar 100 item produk dengan 20 merek andalan. Komposisi snack dan minuman sama rata, namun sumbangan biskuit termasuk yang paling besar, terang Sudhamek. Di seluruh Indonesia Garudafood punya 11 pabrik, dengan 105 titik distribusi yang tersebar dari Sumatera hingga Papua.

ANALISIS SWOT
         Strenght (Kekuatan)
1.      GarudaFood memiliki citra baik perusahaan di konsumen.
2.      Bisa menjadi pelopor untuk perusahaan lain.
3.      GarudaFood memiliki sistem distribusi yang baik.
4.      Produk dari garudaFood memiliki standar kualitas yang tinggi dan memiliki tinggi klinis.
         Weakness (Kelemahan)
1.      GarudaFood tidak memiliki banyak produk.
2.      GarudaFood hanya memiliki satu pabrik produksi, tidak seperti pesaing. Jadi semua produksi sentralisasi di satu tempat.
         Opportunity (Peluang)
Membuat pasar baru untuk produk GarudaFood baru. Untuk meningkatkan kualitas produk, sehingga produk mereka menjadi produk yang lebih tinggi.
         Threats (Ancaman)
          Pesaing lain dapat membuat beberapa produk seperti produk GarudaFood.

INTRODUCTION MY BUSSINES "HIJMA BY AYU"

Hijma adalah singkatan dari Hijab dan Makeup, sedangkan ayu adalah nama pemiliknya. Banyak teman atau saudara merekomendasikan saya ...