Monday, July 3, 2017

makalah konsepsi akuntansi perbankan



BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

            Jika berbicara mengenai akuntansi tak sedikit dari kita langsung tertuju pada sebuah perusahaan. untuk memahami akuntansi, maka kita harus mengetahui konsep dasar akuntansi terlebih dahulu. Konsep merupakan pernyataan. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungannya  akan sangat dipengaruhi  oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, kondisi ekonomi, politik dan sebagainya. pengertian dan definisi akuntansi pun sampai saat ini sangat beragam, namun inti dan tujuannya sama, yaitu sama-sama berfungsi sebagai sistem informasi mengenai keuangan suatu perusahaan, lembaga ataupun organisasi dan biasanya akuntansi menyajikan suatu data atau informasi tentang keuangan yang biasanya berbentuk laporan keuangan. Akuntansi memiliki jalur yang sangat luas, tidak hanya berkecimpung dalam perusahaan saja. Lembaga perbangkan pun telah banyak menggunakan sistem akuntansi dalam kegiatannya.

1.2      Rumusan Masalah


a.       Apa yang dimaksud dengan Akuntansi ?
b.      Apa yang dimaksud dengan kerangka konseptual akuntansi ?
c.       Apa tujuan pokok akuntansi ?
d.      Apa yang dimaksud dengan konsep dasar pelaporan ?
e.       Apa saja prinsip dari akuntansi ?
f.       Apa saja asumsi dan konsep dasar akuntansi ?
g.      Apa saja kendala atau keterbatasan akuntansi  ?

1.3    Tujuan dan Manfaat Pembahasan

a.       Untuk dapat mengetahui pengertian dari akuntansi baik itu secara umum maupun perbankan
b.      Untuk dapat mengetahui kerangka konseptual akuntansi
c.       Untuk dapat mengetahui tujuan pokok dari akuntansi
d.      Untuk dapat mengetahui  konsep dasar pelaporan
e.       Untuk dapat mengetahui prinsip dari akuntansi
f.   Untuk dapat mengetahui asumsi dan konsep dasar akuntansi
g.      Untuk dapat mengetahui apa saja kendala dan keterbatasan dari akuntansi










BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Akuntansi

            Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
            Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
            Akuntansi Perbankan adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran atas seluruh transaksi yang terjadi di dalam bank yang hasilnya berupa laporan keuangan.Laporan keuangan bank merupakan bentuk pertanggung jawaban manajemen bank terhadap pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank.

2.2  Kerangka Konseptual Akuntansi

            Kerangka konseptual akuntansi adalah suatu system pertalian yang erat (koheren) dari tujuan dan konsep-konsep dasar yang saling berhubungan dan saling mengarahkan terciptanya prinsip-prinsip yang konsisten serta menggambarkan sifat, fungsi, dan keterbatasan akuntansi beserta laporan keuangan. Sebagai konsep, tentu akan memberikan manfaat bagi perkembangan akuntansi atau sebaliknya perkembangan akuntansi yang memberikan manfaat bagi konsep dasar akuntansi. Oleh karena itu dalam menghadapi persoalan akuntansi hendaknya dapat dikembalikan pada konsep dasarnya.
            Kerangka konseptual akuntansi menjadi sangat penting dipahami, mengingat dengan kerangka ini akan dapat dirumuskan prinsip-prinsip akuntansi yang dapat menjadi acuan bagi para pemakai informasi akuntansi dan selanjutnya hal ini akan mendasari praktik akuntansi. Di samping itu, sebagai kerangka dasar setiap perubahan ataupun perkembangan akuntansi yang sulit dipecahkan, maka harus dilandasi kerangka konseptual ini dalam setiap memecahkan masalah-masalah yang berkembang dan berkaitan dengan akuntansi tersebut.
            Kerangka konseptual akuntansi dibangun dari tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah tujuan pokok akuntansi, tingkatan kedua adalah konsep dasar pelaporan yang terdiri dari karakteristik informasi dan elemen laporan keuangan. Tujuan pokok dan konsep dasar pelaporan tersebut selanjutnya digunakan pada tingkatan ketiga yaitu menyusun pedoman pelaksanaan. Pedoman pelaksanaan ini harus memperhatikan asumsi, prinsip dan kendala.

2.3 Tujuan Pokok Akuntansi

            Tujuan pokok akuntansi adalah tujuan umum laporan keuangan yaitu memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Untuk dapat menyampaikan informasi tersebut harus menggunakan alat atau media berupa laporan keuangan. Secara khusus laporan keuangan harus mencapai tujuan memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi aktiva, hutang dan modal beserta prubahannya, sehingga dapat digunakan untuk menaksir prospek arus kas, kondisi keuangan, prestasi, dan potensi perusahaan atau bank dalam menghasilkan laba. Di samping itu dapat menjelaskan bagaimana dana diperoleh dan digunakan.

2.4 Konsep Dasar Pelaporan

   Dalam memahami konsep pelaporan terlebih dahulu perlu menjawab pertanyaan mengapa akuntansi diperlukan (ini menyangkut tujuan) kemudian bagaimanakah mencapai tujuan tersebut (pedoman pelaksanaan). Konsep dasar pelaporan merupakan penghubung antara pedoman pelaksanaan dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam konsep ini harus mampu menjelaskan karakteristik atau mutu informasi dan elemen-elemen yang akan disajikan dalam laporan keuangan sehingga fungsi akuntansi sebagai penyedia jasa informasi dapat menentukan: kepada siapa informasi tersebut ditujukan, tipe-tipe informasi yang dibutuhkan, dan bagaimanakah karakteristik informasi yang dibutuhkan. Dengan demikian tujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak dapat dipenuhi.
2.4.1 Karakteristik Mutu Informasi Akuntansi
            Pemilihan metode akuntasi, tipe informasi dan format informasi yang diperlukan akan menentukan nilai kegunaan informasi bagi pengambil keputusan. Untuk itu informasi yang disajikan harus informasi yang baik dan memberikan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh/menyajikan informasi tersebut. Pemakai harus dapat merasakan kadar kemampuan dan arti pentingnya infomasi yang diterimanya. Informasi yang dapat dimengerti adalah informasi yang mempunyai sifat relevansi dan reliabilitas, memiliki daya banding, dan konsisten. Pola hubungan informasi yang dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan tercermin dalam hirarki kualitas informasi akuntansi seperti gambar berikut.
2.4.2  Elemen-Elemen Laporan Keuangan
            Elemen pokok laporan keuangan terdiri dari aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Tugas akuntansi adalah untuk mengikuti, mengukur, dan mengkomunikasikan perubahan-perubahan dan perkembangannya. Elemen pokok ini telah berlaku umum di dunia usaha dan setiap elemen saling terkait dengan elemen. Lantas apa yang dimaksud dengan elemen tersebut?
1)      Aktiva adalah manfaat ekonomi yang dinyatakan untuk sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan, yang meliputi barang dan hak-hak yang memberikan manfaat di masa yang akan datang dan didapat dari transaksi-transaksi atau peristiwa yang terjadi di masa lalu.
2)      Hutang atau kewajiban adalah pengorbanan sumber ekonomis yang mungkin di masa yang akan datang yang timbul dari kewajiban entitas tertentu pada saat ini, untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas yang lain de masa mendatang sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa di masa lampau.
3)      Modal adalah jumlah uang yang dinyatakan untuk sisa hak atas aktiva perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajibannya. Modal merupakan hak atas aktiva perusahaan yang melekat pada pemiliknya.
4)      Pendapatan adalah jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban (atau kombinasi keduanya). Pendapatan timbul dari aktivitas penjualan barang atau jasa, penyerahan jasa dan aktivitas lainnya yang mengakibatkan diperolehnya pendapatan atau laba bagi perusahaan.
5)      Biaya adalah jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan kwajiban. Biaya ini timbul dari kegiatan-kegiatan  pembuatan atau pengadaan barang dan jasa, dan lain-lain kegiatan usaha memperoleh pendapatan dalam suatu periode.
6)      Laba adalah selisih lebih antara pendapatan di atas biaya dalam suatu periode, dan disebut rugi apabila terjadi sebaliknya.

2.5 Prinsip Akuntansi

            Prinsip akuntansi adalah dalil atau dokrin untuk mengawasi suatu system atau aktivitas tertentu yang telah diterima kebenarannya. Prinsip akuntansi bukan merupakan kebenaran yang hakiki dalam bidang akuntansi, karena pada hakekatnya akuntansi selalu berkembang dan selalu berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan-perubahan nilai-nilai yang terjadi di masyarakat. Prinsip akuntansi dapat bersifat tertulis maupun tidak tertulis sebagai akibat yang timbul dari pengalaman yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyajikan informasi keuangan.
            Penggunaan prinsip akuntansi menjadi sangat penting agar ada kesamaan dalam hal cara, metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan, bersifat netral, dan dapat diperbandingkan. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a)   Prinsip Harga Perolehan
            Dalam ini ditekankan bahwa aktiva, hutang, modal, penghasilan, dan biaya hendaknya dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang bertransaksi. Penggunaan prinsip ini didasari bahwa harga tersebut ditentukan secara obyektif, jumlahya sudah diketahui dan dapat diuji kebenarannya melalui bukti-bukti transaksi. Pengukuran harga historis adalah melalui jumlah kas atau yang ekuivalen.
b)   Prinsip Realisasi Penghasilan
            Prinsip ini pada dasarnya mencakup pengertian, pengukuran, dan pengakuan penghasilan. Penghasilan adalah setiap pertambahan aktiva atau penurunan hutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu. Pengukuran penghasilan dapat ditentukan melalui jumlah kas atau ekuivalennya, jumlah aktiva yang diterima dan jumlah penurunan hutang. Kemudian pengakuan penghasilan pada prinsipnya berdasarkan realisasi penghasilan. Realiasasi penghasilan dapat ditentukan berdasarkan justifikasi bahwa barang  atau jasa telah tersedia dan jumlahnya sudah diketahui secara pasti.
            Dalam kaitannya dengan pengakuan penghasilan, maka timbul beberapa metode pengakuan penghasilan, yaitu pertama pada saat penjualan barang atau jasa. Kedua adalah pengakuan penghasilan dapat dilakukan pada saat sebelum melakukan penjualan. Ketiga adalah pengakuan penghasilan didasarkan pada saat penerimaan kas.
c)    Prinsip Mempertemukan Pendapatan dan Biaya
            Prinsip ini menghendaki bahwa  hasil aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang diluangkan dalam laporan keuangan merupakan hasil dalam periode yang sama. Pendapatan dan biaya harus sesuatu hal yang terjadi dalam waktu yang sama. Untuk dapat mempertemukan pendapatan dan biaya dalam periode yang sama maka diperlukan metode pengakuan pendapatan dan biaya. Pengakuan tersebut bisa menggunakan dasar waktu (accrual basis).
d)   Prinsip Obyektif
       Prinsip ini memberikan pengertian bahwa laporan keuangan yang dihasilkan haruslah didasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti-bukti transaksi yang obyektif. Bukti transaksi yang obyektif dapat diperoleh bila transaksi yang dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang bertransaksi, serta didukung oleh pengawasan dan pengendalian intern yang baik.
e)    Prinsip Pengungkapan Penuh
       Laporan keuangan hendaknya dapat memberikan semua informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi interprestasi dan pengambilan keputusan para pemakainya. Untuk mencapai ini maka laporan keuangan harus disusun secara baik sesuai dengan standar akuntansi yang disepakati umum, menggunakan istilah-istilah yang tepat, memberikan catatan tamabahan, memberikan lampiran, catatan kaki, dan sebagainya.
f)    Prinsip Konsistensi
       Prinsip ini pada dasarnya mengatakan bahwa laporan keuangan tersebut harus mempunyai daya banding. Daya banding ini untuk perusahaan-perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda atau dalam perusahaan yang berbeda untuk periode yang sama. Daya banding laporan keuangan akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan diterapkan sebelumnya. Konsistensi ini bukanlah harga mati, artinya pada kasus tertentu tidak cocok dengan kondisi saat ini, maka perusahaan dapat mengganti metode tersebut asalkan perusahaan menjelaskan tentang perubahan metode tersebut dan pengaruh penggunaan metode tersebut angka-angka dalam laporan keuangan.

2.6 Asumsi dan Konsep Dasar Akuntansi

            Untuk memahami akuntansi harus mengetahui konsep dasar akuntansi. Konsep merupakan pernyataan. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungannya  akan sangat dipengaruhi  oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, kondisi ekonomi, politik dan sebagainya. Konsep ini dapat juga dikatakan sebagai asumsi dasar dalam akuntansi. Asumsi dasar ini terutama dalam menyusun prinsip akuntansi. Prinsip akuntansi disusun dengan memperhatikan tujuan laporan keuangan, keadaan perekonomian, keadaan politik, perundang-undangan, dan sebagainya yang berkaitan dengan dunia usaha. Sering terjadi kesulitan untuk membedakan antara konsep dengan prinsip akuntansi. Sedangkan konsep dasar akuntansi tersebut antara lain meliputi:
a.   Kesatuan Usaha (Business Entity)
                  Dalam konsep ini diasumsikan bahwa perusahaan merupakan kesatuan usaha yang terpisah dengan pemiliknya dan akuntansi memandang dari segi perusahaannya. Laporan keuangan yang disusun adalah laporan keuangan perusahaan, bukan laporan keuangan pemilik. Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama yang dijadikan pertimbangan untuk membebankan pada satuan ekonomi tersebut yaitu kewajiban mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan kepada pihak-pihak berkepentingan.
b.   Kesinambungan (Going Concern)
            Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas dan akan berlangsung secara terus-menerus. Asumsi ini akan memberikan dukungan yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehannya dan bukan  atas dasar nilai kontan aktiva tersebut atau nilai yang direalisasikan pada saat likuidasi.
c.   Periode Akuntansi
            Konsep ini menjelaskan bahwa rugi dan laba perusahaan baru dapat diketahui setelah perusahaan baru dapat diketahui setelah perusahaan dilikuidasi atau dengan kata lain bahwa tingkat kesuksesan suatu perusahaan hanya dapat diketahui pada saat  perusahaan menghentikan usahanya dan mencairkan seluruh hartanya menjadi kas. Namun demikian, pada kenyataannya keputusan manajemen banyak dilakukan selama berlangsungnya kegiatan perusahaan. Untuk mengambil keputusan ini perlu ada informasi. Disinilah laporan keuangan perlu disusun sebagai sumber informasi. Penyusunan laporan keuangan periodik ini beranggapan bahwa umur kegiatan perusahaan yang tidak terbatas tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan perusahaan dari beberapa periode yang tidak terbatas ini selanjutnya disebut periode akuntansi.
d.   Pengukuran Dalam Nilai Uang
            Penyelenggaraan akuntansi beranggapan bahwa mata uang adalah alat pengukur yang berlaku umum terhadap semua kegiatan ekonomi. Penggunaan satuan mata uang (rupiah) didasarkan pemahaman bahwa mata uang mempunyai nilai yang tetap. Bila asumsi ini tidak dipenuhi maka fungsi laporan keuangan sebagai media informasi akan berkurang nilainya.
e.   Penetapan Beban dan Pendapatan
            Penentuan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan metode akrual, yaitu dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya, bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang. Penentuan laba periodik menyangkut dua masalah yaitu: pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan tersebut.

2.7 Kendala atau Keterbatasan Akuntansi

            Dalam menyajikan informasi yang memiliki karakteristik mutu, maka akan dihadapkan pada kendala-kendala yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kendala primer dan kendala sekunder.
a.  Asas Manfaat dan Biaya
            Untuk mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan informasi akuntansi diperlukan biaya. Para pemakai harus mempertimbangkan biaya untuk menghasilkan informasi tersebut. kesulitannya adalah tidak semua manfaat informasi dapat diukur atau dibuktikan. Manfaat informasi tersebut dapat dirasakan oleh pihak penyaji dalam bentuk efisiensi pengendalian dan oleh para pemakai dalam bentuk alokasi sumber-sumber ekonomi, jumlah pajak yang dibayar, ketaatan tehadap regulasi. Semua ini kadang sulit dikuantitatifkan. Sedangkan biaya untuk pengadaan informasi umumnya mudah dikuantitatifkan.
b.  Asas Materialitas
            Asas ini mengemukakan bahwa transaksi-transaksi dan lain-lain peristiwa yang tidak penting /kurang berarti terhadap kegiatan ekonomi perusahaan adalah tidak harus dilakukan secara konsekuen dengan prinsip-prinsip akuntansi. Perlakuan seperti ini dapat diterima karena informasi yang tidak materialitas tidak cukup berarti atau tidak dapat mempengaruhi keputusan ekonomi para pemakainya. Kesulitan mengukur materialitas menjadi kendala, mengingat materialitas sangat tergantung pada pengaruh atau akibatnya kepada para pemakainya.
c.   Asas Konservatif
            Asas ini erat kaitannya dengan risiko ketidakpastian di masa yang akan datang. Asas ini mencerminkan kehati-hatian dalam hal mengakui adanya pendapatan dan biaya sehingga terhindar dari kemungkinan risiko yang akan timbul di masa yang akan datang. Dalam kaitannya dengan pengakuan dan penilaian pada asas ini terdapat empat macam yaitu:
1.      Pengakuan dan penilaian penghasilan
2.      Dalam hubungannya dengan pengakuan biaya
3.      Dalam hubungannya dengan laba, maka laba harus diakui pada saat realisasi
4.      Dalam hubungannya dengan pengakuan kerugian
d.  Kebiasaan-Kebiasaan Dalam Dunia Bisnis
            Dalam praktik akuntansi secara nyata lebih menginginkan kepraktisan dan aspek kegunaan, sehingga sering dijumpai penyimpangan-penyimpangan terhadap prinsip-prinsip akuntansi. Hal ini masih bisa diperkenankan karena setiap jenis usaha mempunyai karakteristik  dan spesifikasi tersendiri. Badan usaha tersebut tidak selalu menerapkan akuntansi secara konseptual. Hal ini menjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai dengan karakteristik mutu pelaporan.


BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Pada dasarnya untuk Kerangka konseptual akuntansi dibagun  dari tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah tujuan pokok akuntansi, tingkatan kedua adalah konsep dasar pelapaoran yang terdiri dari karakteristik informasi dan elemen laporan keuangan. Tujuan pokok dan konsep dasar pelaporan tersebut selanjutnya digunakan pada tingkatan ketiga yaitu menyusun pedoman pelaksanaan. Pedoman pelaksanaan ini harus memperhatikan asumsi, prinsip dan kendala.
            Elemen pokok laporan keuangan terdiri dari aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.Tugas akuntansi adalah untuk mengikuti, mengukur dan mengkomunikasikan perubahan-perubahan dan perkembangannya. Elemen pokok ini telah berlaku umum di dunia usaha dan setiap elemen saling terkait dengan elemen.
Konsep dasar akuntansi antara lain meliputi:
1.      Kesatuan Usaha
2.      Kesinambungan / going concern
3.      Periode Akuntansi
4.      Pengukuran Dalam Nilai Uang
5.      Penetapan Beban dan Pendapatan
6.      Penentuan laba periodik.

3.2  Penutup

Alhamdulillah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT  makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami sampaikan melalui tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini maka kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran-saran ataupun kritikan yang bermanfaat bagi yang membaca makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA

Dr. Taswan, S.E.,M.Si. Akuntansi Perbankan. Edisi ketiga. UPP STIM YKPN, Semarang,2012

1 comment:

INTRODUCTION MY BUSSINES "HIJMA BY AYU"

Hijma adalah singkatan dari Hijab dan Makeup, sedangkan ayu adalah nama pemiliknya. Banyak teman atau saudara merekomendasikan saya ...